Cari Blog Ini

Minggu, 26 September 2010

Apple Co. akan menjadi perusahaan terbesar di dunia...,,,

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com — Hebat. Apple berhasil melewati PetroChina Co dan menjadi perusahaan kedua terbesar di pasar dunia dalam hal kapitalisasi pasar. Tinggal satu langkah lagi, Apple menjadi perusahaan dengan kapitalisasi market terbesar di dunia.
Pada Kamis (23/9/2010), saham Apple berhasil melonjak ke posisi 292,76 dollar AS di bursa saham Nasdaq. Kondisi itu mendorong nilai kapitalisasi pasar Apple menjadi 267,5 miliar dollar AS dan menjadi perusahaan kedua terbesar dunia setelah Exxon Mobil Corp.
Kendati begitu, pada penutupan pasar pukul 16.00 waktu New York, Apple kembali terpeleset ke posisi 288,92 dollar AS sehingga turut menekan nilai kapitalisasi pasarnya menjadi 263,9 miliar dollar AS. Angka tersebut lebih kecil darin PetroChina Co yang memiliki kapitalisasi sebesar 265,5 miliar dollar AS.
Memang, sejak meluncurkan iPhone pada Januari 2007, harga saham Apple melonjak tiga kali lipat. Perangkat tersebut saat ini memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari pendapatan perusahaan. Pada awal tahun ini, Apple juga memperkenalkan iPad tablet komputer yang penjualannya berhasil melampaui iPod.
"Tidak ada alasan Apple tidak tumbuh lebih besar lagi," jelas Jane Snorek, analis First American Funds. Dia menambahkan, saat ini Apple masih mengempit porsi kecil dari pasar ponsel dan komputer.
Sementara itu, Gene Munster, analis Piper Jaffray Cos di Minneapolis, memprediksi, Apple akan menjual 21 juta iPad pada tahun depan. Angka tersebut naik dari prediksi semula sebanyak 14,5 juta unit. Munster juga bilang, saham Apple akan menyentuh 390 dollar AS per saham. Sedangkan sejumlah analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, harga rata-rata saham akan mencapai 342,81 dollar AS dalam 12 bulan ke depan.(KONTAN/Barratut Taqiyyah)

Ikan Aneh Punya Gigi Manusia..??


VIVAnews - Seorang pemancing di Amerika Serikat terkejut bukan kepalang ketika ikan yang berhasil ditangkap itu, malah mengigitnya kencang. Dia tentu saja menjerit dan setelah diperiksa gigi ikan ini mirip gigit manusia.
Seperti dilansir web.orange.co.uk edisi 24 September 2010, Frank Yarborough sedang memancing di Danau Wylie, South Carolina. Belum lama melempar kail, seekor ikan mengigit umpan lalu tersangkut.
Frank  girang bukan kepalang karena ikan yang terjerat itu sungguh besar. Warnanya gelap dan memiliki berat sekitar 5 kilogram dengan panjang hampir setengah meter. Yarborough menduga itu adalah ikan lele.
Dia pun memasukkan tangannya ke dalam air untuk mengambil ikan tadi. Tetapi, dia merasa kaget dan menjerit karena  didigit kencang seperti digigit manusia. Setelah diperiksa ikan itu memang rada langka. Diamemiliki gigi seperti gigi seri, geraham, dan taring seperti yang dimiliki manusia. Tidak seperti ikan di danau itu pada umumnya.
Ikan langka itu ditangkap dan dibawa pulang. Yarborough belum terpikir untuk menggorengnya. Hingga kini masih tersimpan di dalam lemari es.
Para ahli biologi percaya ikan itu mungkin dibesarkan dalam sebuah kolam yang eksotis. Robert Stroud, seorang ahli biologi perikanan air tawar Departemen Sumber Daya Alam di Carolina Selatan, telah mengkonfirmasi adanya sampel ikan itu. Sampel ikan itu telah dikirim untuk menentukan apa jenis spesies ikan misterius itu.
Stroud mengatakan kepada WBTV: "Mungkin ikan ini satu spesies dengan bawal, yang diduga berasal dari lembah Sungai Amazon Amerika Selatan. Jenis ikan ini cukup umum dalam lingkungan ikan hias."
Bawal ini masih saudara dekat dengan ikan ganas di Sungai Amazon, Piranha. Piranha merupakan spesies ikan air hangat dan bukan asli Danau Wylie.

DUTA BESAR BUMI UNTUK LUAR ANGKASA (Bila ada alien yang akan mendarat di Bumi dan bertanya, "Bawa aku ke pemimpin anda," maka mereka akan diarahkan kepada Mazlan Othman.)

Duta Besar satu negara biasanya di tempatkan sebagai perwakilan negara tersebut di negara sahabat. Tetapi kali ini agak janggal terdengar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk Duta Besar Planet Bumi untuk wilayah luar angkasa.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk edisi 26 September 2010, bila rencana ini disetujui, PBB menunjuk ahli astrofisika asal Malaysia, Mazlan Othman untuk menjadi Duta Besar Planet Bumi yang akan menerima tamu-tamu dari mahkluk luar angkasa.

Wanita berusia 58 tahun ini rencananya akan bertugas sebagai titik kontak pertama makhluk asing dengan planet Bumi. Bila ada alien yang akan mendarat di Bumi dan bertanya, "Bawa aku ke pemimpin anda," maka mereka akan diarahkan kepada Mazlan Othman.

Othlan akan menyampaikan usulan rincian tugas barunya itu kepada Konferensi Royal Societu di Buckinghamshire, Inggris. Othlan diminta untuk melakukan riset soal temuan-temuan baru termasuk ratusan planet baru yang mengorbit. Diharapkan, temuan-temuan itu bisa lebih baik dari yang sudah ada.

Mazlan Othman sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala kantor kecil PBB di luar angkasa atau dikenal dengan Unoosa, Outer Space Affairs. Dalam sebuah perbincangan dengan sejumlah ilmuwan, Othman mengatakan, "Pencarian lanjutan luar bumi oleh beberapa perusahaan, menopang harapan bahwa suatu hari manusia akan menerima sinyal dari makhluk luar angkasa."

Profesor Richard Crowther, pakar hukum ruang angkasa Badan Antariksa Inggris yang memimpin delegasi untuk PBB, berkata: "Othman adalah orangnya. Dia yang bisa mengantar para alien bertemu dengan manusia."

Rencana untuk membuat Duta Besar PBB untuk Luar Angkasa termasuk pertemuan dengan alien menjadi perdebatan di dalam Komite Penasihat Ilmiah PBB. Alhasil, rencana ini harus melalui sidang umum terlebih dahulu.

Dalam perjanjian luar angkasa tahun, 1967, anggota PBB sepakat untuk melindungi Bumi terhadap kontaminasi spesies asing dengan "mensterilkan" mereka.

Ilmuwan kontroversial Profesor Stephen Hawking telah memberi peringatan bahwa manusia sebaiknya hati-hati berhubungan dengan alien. Bahkan, Hawking membayangkan makhluk alien sedang berada di kapal besar dan telah menggunakan semua sumber daya dari planetnya.

Mereka akan ekspansi ke bumi. Ekspansi itu, "Akan jauh lebih besar daripada ketika Christopher Columbus pertama kali mendarat di Amerika, dan tidak baik untuk penduduk asli Amerika," kata Hawking dalam satu kesempatan.